SUDUT PANDANG
Heyyooo!!
Setelah sekian lama berada di Goa , aku menemukan secercah inspirasi untuk menulis sebuah cerita di blog yang sepi seperti hati kalian hehe..
Sebenarnya sudah sedari lama ngidam untuk menulis ini, dan akhirnya hari ini kesampaian juga. Disini kita akan membahas mengenai Sudut Pandang.
Hal menarik saat melihat dari sudut pandang yang berbeda atau melihat dari kacamata orang lain kita akan merasakan perbedaan yang membuat kita sadar akan suatu hal.
MENAJAMKAN apa yang selama ini masih samar dan MENGABURKAN sesuatu yang tidak perlu mendapat fokus berlebih dari kita.
Jadi gini, waktu itu aku pergi sendiri ke Stasiun Kereta Api di Jakarta untuk cetak kartu Kereta Api tujuan Jakarta-Yogyakarta. Singkat cerita setelah selesai cetak kartu ku berniat keliling kawasan disana untuk cari makan dan sekalian jalan-jalan juga. Mampirlah aku di sebuah rumah makan. Dari kejauhan terlihat seorang anak kecil berjualan tissue, dari meja satu ke meja lain.
“Kak tissuenya kak,” tawar anak itu padaku.
“Tissuenya berapa harganya, dik?’’ tanyaku.
‘’Lima ribu.’’ Jawabnya.
Aku lalu mengambil selembar uang lima ribu dan membeli satu pack tissue yang dijualnya. Kemudian anak itu pun beralih ke meja lain.
Setelah meninggalkan rumah makan tersebut, saat perjalanan pulang tiba-tiba ada beberapa hal yang terlintas dalam pikiranku.
Aku lalu berpikir, seandainya tadi aku beli semua tissue yang dibawanya (dia hanya bawa 5 pack tissue) dan aku memberikannya uang 50k tanpa meminta kembali, kira-kira apa yang dirasakannya?
Mungkin dia akan merasa lega sejenak karena dagangannya telah laku semua dan dia dapat beristirahat.
Mungkin juga dia menganggap hal itu menjadi bukti bahwa kerja kerasnya membuahkan hasil, dan membuatnya termotivasi.
Dan lebih daripada itu, mungkin juga dia menjadi percaya akan suatu hal, yaitu masih ada orang di dunia ini yang ingin berbuat baik dan peduli kepadanya.
Tiba-tiba aku menjadi menyesal hanya membeli satu pack tissue seharga lima ribu darinya. Rasanya aku telah melewatkan kesempatan untuk mencerahkan hati seorang anak yang mungkin sedang butuh dan haus akan kasih sayang.
Namun, peristiwa ini memberikan sebuah pelajaran yang sangat berharga..
Kenapa pola pikirku tiba-tiba berubah drastis saat aku ada di rumah makan dan saat aku berada dalam perjalanan pulang? Jawabannya sederhana. Di rumah makan aku hanya melihat kebutuhanku, "Apakah aku sedang butuh tissue?", Apakah harga tissuenya masuk akal?", semua fokusnya ada di "aku". Namun, ketika dalam perjalanan pulang aku melihat dari sudut pandang yang berbeda. Aku memikirkan kebutuhan anak itu, "Berapa penolakan yang telah dilaluinya?", "Apakah dia mendapatkan kasih sayang yang layak di dapatkannya?". Semua fokusnya beralih dari "aku" kepada "dia". Dan inilah yang mengubah pemikiranku.
Ini mengingatkan kita bahwa hidup terlalu sayang untuk dijalani hanya dengan memperhatikan diri sendiri. Banyak kesempatan baik yang dapat kita ambil hanya dengan mengubah sudut pandang dan mulai memperhatikan sekitar.
Juga menjadi pengingat ketika kita meninggalkan dunia ini, yang ditanyakan bukan, "Seberapa banyak keuntungan yang telah kamu hasilkan di dunia?". Tetapi banyaknya amalan kebaikan dan manfaat yang telah kamu berikan untuk sesamamu."
Sekian ceritaku kali ini dan Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca :)))
BTW guysss,
.
.
.
.
.
.
Jangan lupaa!!!
.
.
.
.
.
.
TERSENYUM ^^
Komentar
Posting Komentar